Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

RESENSI NOVEL "KNIFE"

Gambar
KNIFE Presensi oleh Desvita Natalia Identitas buku Judul: Knife Pengarang: Lindsay Lov Penerbit: Media kita Tahun terbit: 2014 Jumlah halaman: 242 halaman Novel ini ditulis oleh seorang penulis perempuan yang bernama Lindsay Lov. Novel ini adalah salah satu novel yang harus dibaca, bagi penikmat genre thriller. Novel ini menceritakan tentang teror pembunuhan yang terjadi disalah satu Sekolah Menengah Umum yang berada di Pematang Siantar, Sumatera Utara, SMU Chandra Kirana. Bermula pada saat perpustakaan SMU tersebut mengalami perampokan, namun, setelah Alex dan Alexa, dua saudara kembar yang memiliki jiwa detektif itu pun mengatakan bahwa itu bukanlah sebuah perampokan, melainkan adalah sebuah rekayasa. Benar saja, si penjaga perpustakaan dan suami nya lah yang merekayasa kejadian tersebut, seolah-olah perpustakaan tersebut telah dirampok. Lalu, Alex dan Alexa menjadi terkenal dengan sebutan detektif-nya SMU Chandra Kirana.  Irsan adalah seorang anak baru...

Waktu dan Rasa

Chapter 3 "EH" Satu kata itu berhasil membuat para pengunjung restauran cepat saji itu memandang heran kepada seorang gadis yang tadi berteriak, tidak lain tidak bukan adalah Lala. "La, sumpah lo malu-maluin" Ujar Axel kesal dan berusaha menutupi wajahnya dengan tangannya agar para pengunjung disana tak melihatnya. Lala yang tak peduli dengan gerutuan sahabatnya itu pun tetap melambai-lambaikan tangannya kepada seseorang yang dimaksud. Mengerti bahwa yang dimaksud adalah dia, Kaisar pun membawa nampan yang berisi pesanannya ke arah meja yang ditempati oleh Lala dan Axel. Lalu duduk di sebelah Lala, setelah dirinya di persilakan untuk duduk. "Kaisar kan? Yang pernah nemuin bon laundryan gue terus kita ngobrol sampai depan kosan gue" Ucap Lala dengan senyum yang tak pudar di wajahnya. Kaisar pun tersenyum tak kalah manis. "Iya haha, gue ingat lo tapi lupa nama lo" Mendengar itu, senyum di wajah Lala hilang seketika. Tapi tak lama se...

Waktu dan Rasa

Chapter 2 Seminggu sudah berlalu sejak kabar mengejutkan itu terdengar. Hari-hari berjalan seperti biasa. Tapi, tidak dengan Lala. Seminggu itu, ia selalu berjalan mengitari gedung Fakultas Teknik dengan tujuan agar bisa bertemu dengan lelaki pujaannya itu lagi. Namun, usahanya pun nihil. Ia tidak pernah bertemu dengan Kaisar lagi, bahkan saat di area kosannya pun. Ya mungkin kalau bukan jodoh mau gimana. "Dia kemana ya? Masa ditelen bumi sih? Apa jangan-jangan dia sebenarnya jin yang nyamar jadi manusia?!" Gumam Lala tiba-tiba dengan pandangan kosong ke laptop. Di depannya, Axel sedang menatapnya dengan tatapan takut. "Apasih La?!" Katanya. Ia juga takjub dengan pemikiran aneh sahabatnya itu sendiri.  Mau tak mau, Lala pun mendongakkan wajahnya dari laptop dan menatap wajah sahabatnya sedari SMP itu. "Lo  kan satu Fakultas sama dia, tapi kenapa lo nggak pernah ketemu sih sama dia?!"  "Dia siapa sih? Gue juga gak tau mukanya yang ma...