RESENSI NOVEL "KNIFE"

KNIFE
Presensi oleh Desvita Natalia



Identitas buku
Judul: Knife
Pengarang: Lindsay Lov
Penerbit: Media kita
Tahun terbit: 2014
Jumlah halaman: 242 halaman

Novel ini ditulis oleh seorang penulis perempuan yang bernama Lindsay Lov. Novel ini adalah salah satu novel yang harus dibaca, bagi penikmat genre thriller. Novel ini menceritakan tentang teror pembunuhan yang terjadi disalah satu Sekolah Menengah Umum yang berada di Pematang Siantar, Sumatera Utara, SMU Chandra Kirana. Bermula pada saat perpustakaan SMU tersebut mengalami perampokan, namun, setelah Alex dan Alexa, dua saudara kembar yang memiliki jiwa detektif itu pun mengatakan bahwa itu bukanlah sebuah perampokan, melainkan adalah sebuah rekayasa. Benar saja, si penjaga perpustakaan dan suami nya lah yang merekayasa kejadian tersebut, seolah-olah perpustakaan tersebut telah dirampok. Lalu, Alex dan Alexa menjadi terkenal dengan sebutan detektif-nya SMU Chandra Kirana. 

Irsan adalah seorang anak baru di SMU tersebut. Sudah menjalin pertemanan dekat dengan Windy, semenjak ia baru pindah. Namun yang tidak disadari Irsan, Windy punya perasaan lebih terhadapnya. Terkadang  juga, Windy seperti melihat sosok yang sangat di rindukannya pada wajah Irsan. Tetapi itu semua tidak mungkin lantaran Irene, sosok yang dirindukannya itu sudah tenang di alam sana. 

Teror dimulai saat Rainy, teman satu geng Windy, dibunuh dengan cara mengenaskan. Di tengah hujan, Rainy dibunuh dengan pisau yang melukai lehernya. Korban berikutnya adalah Fira, teman Windy juga. Ia dibunuh di gudang dengan pisau yang menusuk lehernya  juga, dan kobaran api yang melahap tubuh dan jiwanya. Korban ketiga adalah Terre, teman satu genk Windy yang dibunuh dengan cara dikubur hidup-hidup. Korban keempat adalah Holly. Sama seperti yang lainnya, ia dibunuh dengan leher yang disayat. Di setiap pembunuhan itu, Windy selalu menyaksikan apa yang terjadi terhadap teman-temannya. Seakan, si pembunuh memang sengaja melibatkan Windy agar gadis itu semakin terpuruk.

Alex dan Alexa tak tinggal diam. Mereka terus mencari tahu siapakah dalang dari semua ini. Mulai dari mereka mengetahui bahwa nama-nama korban termasuk kedalam enam unsur bumi, lalu Irene Danova yang merupakan anggota geng yang sama dengan Windy, dan Irsan yang ternyata saudara kembar Irene. Sesaat Windy hampir dibunuh, Alex dan Alexa menggagalkan rencana tersebut dan mengetahui bahwa Irsan adalah dalang dari semua pembunuhan itu. 

Menurut saya, kelebihan dari novel ini adalah bahasanya ringan dan mudah dimengerti. Selain itu, novel ini juga mengajarkan kita bahwa tidak semua orang yang berpenampilan baik, hati dan perilakunya juga baik. Adapun kekurangan dari novel ini adalah terdapat gambar-gambar yang menurut saya tidak penting dan merusak apa yang sudah kita gambarkan di pikiran kita sendiri. 

Nuansa thriller dari novel ini sangat bagus.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Idola

Puisi Akrostik