Idola
Aku memasuki rumah dengan wajah dan tubuh yang lelah, lantaran sehabis pulang sekolah. Tak lupa, aku menghampiri ibuku terlebih dahulu untuk salam. Rasa lelah itu berganti dengan senyuman lebar saat aku melangkahkan kaki ku ke dalam kamar nyamanku. Disana terdapat banyak foto-foto artis idola ku yang memang sengaja aku tempelkan di dinding kamarku. Setelah itu, aku langsung membuka laptopku untuk menonton apa saja yang berbau artis idolaku, dengan hati senang dan senyum yang tak berhenti merekah di bibirku. Tidak peduli dengan sahutan ibuku dari luar kamarku atau ayahku yang sudah pulang dari kerjanya. Yang aku pentingkan hanyalah, bagaimana aku bisa menonton artis idolaku.
Setelah lewat beberapa minggu, sekolahku mengadakan Ujian Akhir Sekolah (UAS) seperti sekolah lainnya. Ini adalah hari terakhir aku ujian dan aku menatap lembar soal dan jawaban yang berada diatas meja ku. Merapalkan doa, berharap Tuhan memberikan keajaiban agar aku bisa mengerjakan soal-soal yang ada dengan baik dan benar. Tapi itu semua hanya lah harapan. Selama ujian dilaksanakan, aku tidak pernah menyentuh buku ku, yang ku sentuh hanyalah laptop atau ponsel ku untuk melihat artis idolaku. Dan memang, jika tidak belajar, apapun yang dikerjakan percuma.
Hasil ujian sudah keluar dari beberapa hari yang lalu. Namun, nilai ujian-ujian ku sama sekali tidak memuaskan. Aku menatap sedih lembar-lembar kertas di depan ku. Ada rasa penyesalan di dadaku saat aku mengingat diriku yang tidak mau belajar atau sekadar membaca buku. Aku hanya sibuk melihat artis idolaku. Aku pun menghela nafas dan memberikan kertas-kertas tersebut ke ibuku "Vania, tolong rubah sikapmu. Jangan terlalu berfokus kepada artis idolamu itu nak." Ujar ibu tegas dan menohok. Aku pun mengucapkan kata maaf kepada nya dan berjanji untuk mengubah sikapku. Aku pun bersyukur, jika kejadian itu tidak terjadi, mungkin saja aku tidak akan merubah sikapku.
#PBSI_UNSIKA
#2A_PBSI
#MARI_MENULIS
#PBSI_UNSIKA
#2A_PBSI
#MARI_MENULIS
Unchhhhh semangat dess!!
BalasHapus