Postingan

RESENSI NOVEL "KNIFE"

Gambar
KNIFE Presensi oleh Desvita Natalia Identitas buku Judul: Knife Pengarang: Lindsay Lov Penerbit: Media kita Tahun terbit: 2014 Jumlah halaman: 242 halaman Novel ini ditulis oleh seorang penulis perempuan yang bernama Lindsay Lov. Novel ini adalah salah satu novel yang harus dibaca, bagi penikmat genre thriller. Novel ini menceritakan tentang teror pembunuhan yang terjadi disalah satu Sekolah Menengah Umum yang berada di Pematang Siantar, Sumatera Utara, SMU Chandra Kirana. Bermula pada saat perpustakaan SMU tersebut mengalami perampokan, namun, setelah Alex dan Alexa, dua saudara kembar yang memiliki jiwa detektif itu pun mengatakan bahwa itu bukanlah sebuah perampokan, melainkan adalah sebuah rekayasa. Benar saja, si penjaga perpustakaan dan suami nya lah yang merekayasa kejadian tersebut, seolah-olah perpustakaan tersebut telah dirampok. Lalu, Alex dan Alexa menjadi terkenal dengan sebutan detektif-nya SMU Chandra Kirana.  Irsan adalah seorang anak baru...

Waktu dan Rasa

Chapter 3 "EH" Satu kata itu berhasil membuat para pengunjung restauran cepat saji itu memandang heran kepada seorang gadis yang tadi berteriak, tidak lain tidak bukan adalah Lala. "La, sumpah lo malu-maluin" Ujar Axel kesal dan berusaha menutupi wajahnya dengan tangannya agar para pengunjung disana tak melihatnya. Lala yang tak peduli dengan gerutuan sahabatnya itu pun tetap melambai-lambaikan tangannya kepada seseorang yang dimaksud. Mengerti bahwa yang dimaksud adalah dia, Kaisar pun membawa nampan yang berisi pesanannya ke arah meja yang ditempati oleh Lala dan Axel. Lalu duduk di sebelah Lala, setelah dirinya di persilakan untuk duduk. "Kaisar kan? Yang pernah nemuin bon laundryan gue terus kita ngobrol sampai depan kosan gue" Ucap Lala dengan senyum yang tak pudar di wajahnya. Kaisar pun tersenyum tak kalah manis. "Iya haha, gue ingat lo tapi lupa nama lo" Mendengar itu, senyum di wajah Lala hilang seketika. Tapi tak lama se...

Waktu dan Rasa

Chapter 2 Seminggu sudah berlalu sejak kabar mengejutkan itu terdengar. Hari-hari berjalan seperti biasa. Tapi, tidak dengan Lala. Seminggu itu, ia selalu berjalan mengitari gedung Fakultas Teknik dengan tujuan agar bisa bertemu dengan lelaki pujaannya itu lagi. Namun, usahanya pun nihil. Ia tidak pernah bertemu dengan Kaisar lagi, bahkan saat di area kosannya pun. Ya mungkin kalau bukan jodoh mau gimana. "Dia kemana ya? Masa ditelen bumi sih? Apa jangan-jangan dia sebenarnya jin yang nyamar jadi manusia?!" Gumam Lala tiba-tiba dengan pandangan kosong ke laptop. Di depannya, Axel sedang menatapnya dengan tatapan takut. "Apasih La?!" Katanya. Ia juga takjub dengan pemikiran aneh sahabatnya itu sendiri.  Mau tak mau, Lala pun mendongakkan wajahnya dari laptop dan menatap wajah sahabatnya sedari SMP itu. "Lo  kan satu Fakultas sama dia, tapi kenapa lo nggak pernah ketemu sih sama dia?!"  "Dia siapa sih? Gue juga gak tau mukanya yang ma...

Waktu dan Rasa

Chapter 1 Namanya Raneysha Adriella, dipanggil Lala. Hari ini adalah hari pertamanya menjadi mahasiswa baru, setelah melewati berbagai rangkaian penerimaan menjadi mahasiswa yang memang benar-benar melelahkan. Kelas sudah di mulai sejak tadi, ia sibuk mendengarkan apa yang dikatakan oleh dosennya dan sesekali berbicara dengan teman-teman baru nya. Ia memang tidak sulit mendapatkan teman baru, lantaran sifatnya yang energik dan pandai bersosialisasi. Kelas pun disudahi dan para mahasiswa di perbolehkan untuk kembali ke rumah atau kosan masing-masing. Berbeda dengan Lala dan teman-teman barunya yang masing-masing bernama Nata dan Hanum, mereka memutuskan untuk mengisi perut di warung makanan sebelum kembali ke kos masing-masing. "Tau gak La, gue kira lo tuh judes tau" Ucap Hanum memulai perbincangan sambil menunggu pesanan mereka dibuat. "Rata-rata orang yang belum kenal gue emang bilang gitu sih" Balas Lala. Ia tidak tersinggung sama sekali. "Tapi gak jud...

Puisi Akrostik

Tentang Rasa Daun daun berguguran, Entah sampai kapan Salahkah diriku bila, Virtual dirimu selalu hinggap dimataku Inginku mengatakan, Tentang apa yang dirasa Adakah kau tahu Mendambakan dirimu membawa, Efek aditif di diri ini Nestapa tak tinggal diam, Datang tak diundang Entah aku yang terlalu berharap, Sampai lupa ini hanyalah sekadar harapan

Pengalaman

Hai semua, disini saya akan menceritakan perjuangan saya untuk kuliah di Perguruan Tinggi Negeri.  Saya hanyalah lulusan SMK swasta yang berada di Ibukota Jakarta dan mengambil jurusan perfilman dan televisi. Untuk menempuh Perguruan Tinggi Negeri, ada tiga jalur yaitu SNMPTN (menggunakan nilai raport), SBMPTN (mengikuti ujian tertulis bersama) dan MANDIRI (mengikuti ujian tertulis di kampus yang di inginkan). Saat itu, saya memang berkesempatan untuk mengikuti SNMPTN. Namun, saya belum dapat lulus jalur tersebut. Lalu untuk jalur SBMPTN, awalnya saya ragu untuk mengikuti tes tersebut, lantaran saya hanyalah seorang lulusan SMK yang sama sekali tidak mengerti pelajaran SMA. Terlebih, banyak sekali di luaran sana yang mayoritas lulusan SMA yang mengikuti jalur SBMPTN. Namun, dorongan kedua orang tua saya dan orang-orang terdekat saya yang menjadikan motivasi dalam diri saya, akhirnya saya pun mengikuti tes tersebut. Saya mengikuti tes tersebut hanya satu kali, lantaran saya han...

Idola

Aku memasuki rumah dengan wajah dan tubuh yang lelah, lantaran sehabis pulang sekolah. Tak lupa, aku menghampiri ibuku terlebih dahulu untuk salam. Rasa lelah itu berganti dengan senyuman lebar saat aku melangkahkan kaki ku ke dalam kamar nyamanku. Disana terdapat banyak foto-foto artis idola ku yang memang sengaja aku tempelkan di dinding kamarku. Setelah itu, aku langsung membuka laptopku untuk menonton apa saja yang berbau artis idolaku, dengan hati senang dan senyum yang tak berhenti merekah di bibirku. Tidak peduli dengan sahutan ibuku dari luar kamarku atau ayahku yang sudah pulang dari kerjanya. Yang aku pentingkan hanyalah, bagaimana aku bisa menonton artis idolaku.  Setelah lewat beberapa minggu, sekolahku mengadakan Ujian Akhir Sekolah (UAS) seperti sekolah lainnya. Ini adalah hari terakhir aku ujian dan aku menatap lembar soal dan jawaban yang berada diatas meja ku. Merapalkan doa, berharap Tuhan memberikan keajaiban agar aku bisa mengerjakan soal-soal yang ada den...